Belalang sembah dahulu dimasukkan ke dalam ordo Orthoptera bersama dengan belalang, kecoa, dan belalang ranting. Namun, versi terakhir menyatakan bahwa belalang sembah dimasukkan ke dalam ordo tersendiri, disebut Mantodea, yang hanya mempunyai satu famili, yaitu Mantidae (belalang sembah). Hampir semua spesies yang termasuk ke dalam ordo ini adalah predator atau pemangsa artropoda lain.
Belalang sembah mempunyai daya reproduksi cukup tinggi. Seekor belalang betina mampu meletakkan telur sebanyak 10 – 400 ekor butir yang dikemas di dalam kantung telur (ootheca) yang mirip buih yang mengeras. Nimfa yang keluar mirip dengan belalang dewasa, hanya saja mereka belum mempunyai sayap yang berkembang sempurna, dan alat reproduksi. Seekor nimfa mampu berganti kulit lima sampai 1o kali tergantung spesiesnya.
Belalang sembah mudah dikenal karena kaki depan dibentuk khusus untuk menangkap dan memegang mangsa. Kepalanya bisa bergerak dengan bebas, sehingga serangga ini satu-satunya yang mampu menoleh ke belakang. Belalang sembah memakan banyak jenis serangga, termasuk hama-hama lada seperti pengisap buah lada (Dasynus piperis). Belalang sembah biasanya menunggu sampai mangsa cukup dekat, dan dia menangkap mangsa dengan gerakan cepat menggunakan kedua kaki depannya yang dilengkapi duri kecil untuk menusuk mangsanya.
Di antara sekian banyak golongan serangga, golongan belalang sembah ini mungkin merupakan satu-satunya golongan serangga yang menerapkan kanibalisme seksual sejati. Artinya, kanibalisme tipe ini merupakan salah satu sifat yang melekat pada belalang sembah. KANIBALISME SEKSUAL,, (Horor kan ,,!!!!)
Salah satu ciri biologi paling menarik dari belalang sembah adalah perilaku kanibalisme belalang betina terhadap pasangannya, yang lazim disebut kanibalisme seksual, yaitu perilaku menyerang dan memakan individu satu spesies yang berlainan jenis kelamin. Biasanya, kanibalisme seksual dilakukan oleh organisme betina terhadap organisme jantan, meskipun pada beberapa kasus terjadi pula sebaliknya.
Hal ini bisa terjadi, menurut para ilmuwan, karena betina terganggu.. saat akan kawin, jika betina terganggu oleh lingkungan (contohnya, diamati atau diliat2in) maka sang betina akan malu,, sankin malunya sampe memangsa pasangannya,, (makanya jangan diganggu aat belalang sembah akan kawin, bisa berubah jadi kanibal kan).
Ternyata sang jantan yang sudah mengetahui bahwa betina itu bisa berubah jadi kanibal dan membunuhnya, memiliki strataegi untuk mengatasinya.,,,
Penelitian Liske dan Davis (1984) dan lainnya menemukan kalau mereka kawin biasa saja saat tidak diganggu Si jantan melakukan tarian kawin bersama betina sehingga minat betina untuk makan hilang dan berubah menjadi nafsu kawin. (heheheh Belalang ternyata aneh dan unik ya)